Friday, February 28, 2014

PENGERTIAN ILMU GEOGRAFI



Bab 1
HAKEKAT GEOGRAFI

Geografi adalah ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya. Selama sejarah geografi berkembang, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi yang telah dilatar belakangi ilmu pengetahuan dan pemahaman para ahli itu sendiri. Berikut definisi yang dikemukakan oleh para ahli :

1.        Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi tersebut sesuai dengan keadaan perkembangan geografi pada saat itu yang membicarakan keadaan daerah-daerah lain. Adapun uraian pengerian ini diambil dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti penulisan atau uraian. Erastothenes sering juga disebut bapak geografi.
2.      Strabo
Strabo mengemukakan bahwa geografi erat kaitannya dengan dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
3.      R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
4.      James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi antara habitat manusia.
5.      Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.
6.      John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
7.       Geografi Menurut Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dari seminar peningkatan kualitas pengajaran geografi ini dihasilkan rumusan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.Jika kita perhatikan beberapa definisi atau pengertian dan sejarah perkembangan geografi dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan. Namun, apabila kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut terutama dalam mengkaji:
1.       Bumi sebagai tempat tinggal,
2.       hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi),
3.      dimensi ruang dan dimensi historisnya, serta
4.      pendekatan, yaitu meliputi pendekatan spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan), dan regional (kewilayahan).
Berdasarkan adanya kesamaan dalam titik pandang kajian dan geografi, maka muncul konsep esensial. Konsep ini akan mengungkapkan dan memberikan gambaran corak abstrak dari suatu fenomena yang dikaji dalam suatu ilmu.
8.      FERDINAN VON RICHTOFHEN
GEOGRAFI adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya.
9.      SIDNEY E.EKBLAW dan D.J.D.MULKURNE
GEOGRAFI sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi dan kehidupannya yang mempengaruhi cara kita hidup.
10.   HALIM KHAN =GEOGRAFI adalh lingkungan alam dan sosial merupakan wilayah untuk melakukan kegiatan,mendeskripsikan,menganalisis dan menikmati tingkah laku manusia yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya.
11.     Bernard Varen (1622–1650)
Bernard Varen atau lebih dikenal dengan Varenius adalah seorang geograf asal Jerman. Anehnya, dia adalah lulusan Ilmu Kedokteran Universitas Leiden, Belanda. Dalam bukunya, Geographia Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Dalam buku itu juga, Varenius membagi geografi menjadi dua, yaitu:
a.      Geografi Umum
Bagian ini membahas karakteristik Bumi secara umum, tidak tergantung oleh keadaan suatu wilayah. Menurut gagasan Varenius, geografi umum mencakup tiga bagian, yaitu:
  *    Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara kese-luruhan, bentuk, dan ukurannya.
*      Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
*      Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan Bumi.
b.      Geografi Khusus
Bagian ini mendeskripsikan tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas maupun sempit. Bagian ini terdiri atas tiga aspek, yaitu: (Sumber:  www.flc.kyushu-u.ac.jp Gambar 1.2 Bernard Varen (Varenius) 6 GEOGRAFI Kelas X)
*      Atmosferis yang secara khusus membicarakan iklim.
*      Litosferis yang secara khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri. Manusia yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagai negeri.
12.    Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
13.    Alexander von Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
14.   Friederich Ratzel (1844–1904)
Ratzel adalah guru besar geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep geografi dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama  Lebensraum  yang artinya wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.

15.    Elsworth Huntington (1876–1947)
Huntington adalah geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian terkenal sebagai determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia mengatakan, geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.
16.   Paul Vidal de la Blache (1845–1918)
Vidal adalah geograf asal Prancis. Ia adalah pelopor posibilisme dalam geografi.  Posibilisme (teori kemungkinan) muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk membuktikan interaksi yang sangat erat antara manusia dan lingkungan pada masyarakat agraris pramodern. Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya yang disebut genre de vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
17.    Halford Mackinder (1861–1947)
Mackinder adalah pengajar di Universitas Oxford. Pendapatnya tentang geografi sangat terkenal lewat makalahnya yang berjudul  The Scope and Methods of Geography yang berisi konsep  man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam geografi. Ia menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
Sumber:  www.nl.wikipedia.org
Gambar 1.4 Alexander von Humboldt
Sumber:  www.aeiou.at
Gambar 1.5 Karl Ritter
Sumber:  en.wikipedia.org
Gambar 1.6 Friederich Ratzel
Sumber:  www.jhu.edu
Gambar 1.3 Immanuel Kant